Rangers 2010

Yuk isi kegiatan puasa kali ini dengan kebaikan, daripada bengong ntar mikirin yang nggak-nggak lagi

Ta'aruf Junior Rohis Angkatan 2010/2011

Alhamdulillah, ada peningkatan, semoga peningkatannya bukan soal kuantitas, tetapi juga kualitas, amin

Minggu, 14 Februari 2010

Valentine Day?? Of Course NO!!!

“Kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya. Para sahabat lantas bertanya, "Siapa 'mereka' yang baginda maksudkan itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani."” (HR. Bukhari)

Pada minggu ke-2 Februari, anak-anak remaja maupun orang tua, melakukan apa yang disebut dengan hari kasih sayang. Hari yang lebih popular dengan hari Valentine menjadi salah satu hal yang tak asing lagi. Terutama kalangan remaja, mereka membeli coklat sebagai tanda kasih saying mereka kepada orang yang mereka sayangi. Namun apakah mereka tahu bahwa itu bukanlah bagian dari Islam?

Berbicara tentang kasih sayang, sebenarnya kasih sayang itu tak terputus dari Allah. Hal yang disebut dengan rahmat itu tak ada putusnya (unlimited). Rahmatnya itu meliputi segala nikmat yang diberikan di dunia, baik itu air, rezeki dan udara. Kesemuanya itu merupakan pemberian dari Allah yang tergolong “gratis”. Mengapa gratis? Kok nggak bayar? Kalau kita disuruh membayar setiap udara yang kita hirup, maka setiap makhluk lebih memilih tidak bernafas dan kemudian menemui ajal karena tak sanggup bayar (utang??).

Selain itu Allah menyayangi orang-orang beriman. Hal ini berbeda dengan kaum kafir yang hanya dikasihi di dunia namun di akhirat tak selamat (Na’udzubillah).

Nah, sekarang balik lagi ke inti. Sebenarnya apa itu Valentine Day?

Well, Valentine Day adalah hari dimana bagi kaum kafir untuk mengingat kematian pendeta mereka, St. Valentine. Dia dihukum mati karena menikahkan muda-mudi dibawah umur (lho??). Ia dihukum mati karena ia melanggar kebijakan raja Romawi yang pada saat itu melakukan Perang Salib. Raja pada saat itu melarang muda-mudi untuk menikah karena mereka dibutuhkan untuk terlibat dalam perang untuk memperebutkan daerah suci (Baitul Maqdis dan sekitarnya).

Nah, hal yang patut diperhatikan dari kisah diatas adalah menikahkan muda-mudi dibawah umur. Bolehkah begitu? Lantas apa yang akan mereka makan kalau udah nikah? Hal ini berujung kepada mudharat, karena pasangan itu akan mengalami kesulitan hidup. Hal ini merupakan hal yang harus dihindari. Allah berfirman:

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS An Nur: 32)

Dari ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa untuk pernikahan dibawah umur hukumnya tidak boleh. Mereka belum layak untuk berkeluarga. Hal ini disebabkan oleh sikap mereka yang belum matang, masih bergantung pada orang tua (kebanyakan anak begitu) dan pada saat-saat seperti itu mereka lebih rentan untuk melanggar aturan karena sikap dan perilaku mereka itu.

Oleh karena itu, kita tidak perlu melakukan hari Valentine, karena kasih sayang itu sudah menjadi umum dalam kehidupan sehari-hari. Kepada orang tua, teman maupun saudara, berkasih sayanglah, sebagaimana sabda Rasulullah.

“Barangsiapa tidak mengasihi dan menyayangi manusia maka dia tidak dikasihi dan tidak disayangi Allah.” (HR. Bukhari)

Hal ini jelas bahwa kasih sayang itu tak tergantung pada waktu. Kasih sayang itu tidak terbatas. Cuma saja caranya beragam, dan lebih baik nabung daripada hambur-hambur uang untuk perayaan Valentine.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites